Kematian adalah realitas yang tak terelakkan bagi setiap insan. Bagi sebagian orang, mungkin kematian hanya dianggap sebagai akhir dari kehidupan, namun bagi mereka yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, kematian adalah lebih dari sekadar perpisahan dengan dunia ini. Kematian adalah pintu gerbang menuju kehidupan abadi di akhirat. Dalam artikel ini, kita akan memetik hikmah dari kematian melalui penjelasan yang disampaikan oleh Al-Quran dan Al-Hadits.
Al-Quran, kitab suci umat Islam, berisi petunjuk yang jelas mengenai hakikat kematian dan tujuan sejati di balik kehidupan ini. Dalam Surah Al-Anbiya ayat 35, Allah SWT berfirman, "Tiap-tiap diri akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamatlah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." Ayat ini mengingatkan kita bahwa kematian adalah takdir yang pasti dialami oleh setiap individu, dan penilaian sejati tentang kehidupan kita akan diberikan pada hari kiamat.
Dalam konteks ini, kematian berfungsi sebagai pengingat bagi kita bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Mu'minun ayat 99, "Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, 'Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal yang saleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan.' Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah ucapan belaka. Dan di hadapannya ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan."
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa setelah kematian, tidak ada kesempatan bagi seseorang untuk kembali ke dunia ini dan melakukan amal yang baik. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin selama hidup ini untuk mengumpulkan amal yang saleh. Kematian mengingatkan kita untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran dan bertindak dengan baik dalam setiap aspek kehidupan kita.
Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW juga memberikan petunjuk dan penjelasan yang berharga tentang hikmah dari kematian. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah mengingat yang memutuskan perjalanan ini (kematian), yaitu penggalinya dan pemutus ikatan keluarga. Bagaimana kiranya bila seorang mendapatkan kematiannya dengan segera? Maka, baguslah bagi kalian apabila seorang hamba mukmin yang telah dimatikan oleh Allah mengamalkan amal kebaikan yang dia lakukan ketika hidup dan tidak menderita siksa kubur."
Hadits ini menekankan pentingnya mengingat dan mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kematian. Kita harus selalu menyadari bahwa hidup ini adalah anugerah yang singkat, dan kita harus mengisi waktu kita dengan amal kebaikan sebanyak mungkin. Amal kebaikan yang kita lakukan selama hidup akan menjadi ladang kebaikan yang akan kita tuai setelah kematian.
Dengan memetik hikmah dari kematian, kita bisa mengubah perspektif hidup kita. Kematian mengingatkan kita tentang urgensi kehidupan dan pentingnya memperbaiki diri serta mempersiapkan amal yang baik. Hidup kita seharusnya tidak dihabiskan dalam kesia-siaan, tetapi digunakan untuk mencari keridhaan Allah dan berbuat kebaikan kepada sesama.
Sebagai seorang muslim, kita harus memandang kematian sebagai panggilan untuk meningkatkan hubungan kita dengan Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta amal perbuatan kita. Dalam menghadapi kematian, kita harus menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan menjadikan setiap langkah kita sebagai bekal untuk kehidupan abadi di akhirat.
Beberapa hikmah yang dapat kita petik dari kematian:
1. Pengingat tentang Kekhawatiran Akhirat: Kematian adalah pengingat yang kuat tentang akhirat dan hari pembalasan. Hal ini mengingatkan kita bahwa segala perbuatan kita di dunia ini akan dinilai dan dibalas di akhirat. Oleh karena itu, kematian mengingatkan kita untuk hidup dengan penuh kesadaran tentang tujuan sejati kehidupan ini.
2. Penyadaran tentang Sementara dan Kekalnya Dunia: Kematian mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Apapun yang kita miliki di dunia ini akan tertinggal saat kita menghadapi kematian. Ini menyadarkan kita untuk tidak terlalu terikat pada dunia material dan memfokuskan diri pada akhirat yang abadi.
3. Menghargai Nilai Waktu: Kematian adalah pengingat yang kuat tentang berlalunya waktu. Setiap detik yang kita habiskan tidak akan bisa kembali. Oleh karena itu, kematian mengajarkan kita untuk menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam melakukan amal kebaikan.
4. Menyadari Kelemahan dan Ketergantungan: Kematian mengingatkan kita bahwa kita sebagai manusia adalah lemah dan terbatas. Kita tidak bisa menghindari kematian atau mengendalikan kapan dan bagaimana kita akan meninggal. Hal ini menyadarkan kita akan ketergantungan kita kepada Allah SWT dan perlunya tawakal serta bergantung sepenuhnya pada-Nya.
5. Motivasi untuk Perbaikan Diri: Kematian adalah pengingat yang kuat tentang betapa singkatnya kesempatan hidup kita. Ini mendorong kita untuk terus berusaha memperbaiki diri, berbuat kebaikan, dan meningkatkan hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia.
Dalam penutup, memetik hikmah dari kematian adalah tugas penting yang harus kita lakukan sebagai manusia yang beriman. Al-Quran dan Al-Hadits memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana kita seharusnya menghadapi kematian dan menjalani hidup ini dengan penuh kesadaran. Dengan memahami hakikat kematian dan tujuan sejati di balik kehidupan ini, kita dapat mempersiapkan diri dengan baik dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang bermanfaat bagi para pembaca. Wallahu a'lam. (Red. Alsyahijab.my.id)